Senin, 10 Agustus 2015

Mendulang Bakom dan Sirup dari Buah Bakau (Mangrove).


         Bagi masyarakat Blitar raya dan sekitarnya pasti mengenal satu tempat wisata pantai yang sering digunakan sebagai tempat larung sesaji setiap bula syuro yang letaknya di Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar, ya itulah pantai serang.Di tepi pantai serang ditumbuhi oleh tanaman mangrove merupakan tumbuhan yang digunakan untuk mencegah terjadi aberasi oleh air laut.

         Bagi masyarakat setempat tanaman mangrove tidak lebih hanya sebatas tanaman konservasi, tidak berdampak jual yang memiliki nilai ekonomi. Tanaman payau yang tumbuhan di sekitar pantai serang dengan ciri: bentuk pohon, daun lanset dan buah merupakan modifikasi dari putik bunga berbentuk bulat, sebenarnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu tanaman mangrove yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan adalah Sonneratia  dengan nama lokal pedada atau bogem, sebenarnya ada tiga jenis (spesies) yang tumbuh di Indonesia, tetapi yang paling umum digunakan sebagai bahan makanan adalah Sonneratia caseolaris dan Sonneratia alba.Ciri buah besar dan bearoma harum adalah jenis pedada yang biasa dimanfaatkan sebagai campuran bahan makanan karena tidak memerlukan perlakuan khusus untuk menjadikan makanan yang lezat.

         Buah pedada dapat dimakan langsung atau dbuat minuman setelah di jus atau diblender. Bunga Sonneratia caseolaris berwarna merah sedang  Sonneratia albaberwarna putih, bunga hanya mekar dalam waktu semalam setelah penyerbukan benang sari akan mengering dan gugur tinggal dasar bunga dan putik, dasar bunga inilah yang kelak menjadi buah. Buah pedada ukuran besar mencapai diameter 5-10 cm berwarna hijau dengan kelopak berbentuk bintang. Buah yang telah matang beraroma harum dan manis. Berikut tips membuat bahan kompos (bakom), makanan dan minuman dari buah pedada.

Bakom (bahan kompos) Pedada
         Bahan kompos (Bakom) berfungsi untuk mempercepat proses composting dengan perbandingan 1:10 air, menghilangkan bau busuk atau bangkai dapat disiram langsung dan sebagai pupuk cair dengan perbandingan 1:20 air.

Bahan:
  1. 500 gram buah pedada matang
  2. 500 gram kulit jeruk
  3. 16 butir ragi tape
  4. 2 sdm ragi tempe
  5. 20 liter air
  6. 16 sdm gula pasir
Cara:
  1.  Buah pedada dan kulit jeruk dipotong-potong kecil, campurkan ragi tape dan ragi tempe kemudian haluskan.
  2. Bahan yang telah dihaluskan dimasukan ke dalam tempat tembus pandang kemudian tuangkan air dan gula kemudian diaduk rata.
  3. Adonan ditutup dengan sedikit celah udara lalu biarkan selama 2 hari sampai timbul langit-langit spermukaan lalu dipanen.
  4.  Langit-langit yang sudah dipanen dapat digunakan sebagai indukan yang dapat dikembangbiakan secara berkelanjutan dengan bahan dasar yang sama.

Sirup Pedada.

Bahan:
  1. Pedada yang telah matang, diambil daging buah kemudian diblender halus
  2. Gula pasir
  3. Asam sitrat
Cara:
  1. Rebus pedada lalu giling dengan gula pasir tingkat kemanisan sirup disesuaikan  dengan keinginan dan asam sitrat hingga mendidih sambil diaduk lalu angkat dari api.
  2.  Setelah dingin masukan ke dalam botol yang terlebih dahulu dipanaskan.

Minuman Instan Pedada (Kristal)

Bahan:
  1. 1 kg pedada matang tanpa biji
  2. 1 kg gula pasir
  3.  ½ sdt asam sitrat
Cara:
  1. Haluskan dengan blender 1 kg pedada matang dengan 1 gelas air kemudian saring. Sisa perasa pedada diblender ulang dengan 1 gelas air kemudian saring hingga ketiga kalinya.
  2.  Rebus pedada tanpa endapan dengan 1 kg gula dengan api rata, aduk hingga berbuih.
  3. Setelah berbuih menuju berbentuk kristal, kecilkan api dan aduk sampai benar-benar adonan berbentuk kristal, angkat adonan dari api lalu tuang ke Loyang.
Adonan yang berbentuk kristal campurka dengan bubuk asam sitrat kemudian ayak dan siap dikemas. (DSG)

0 komentar:

Posting Komentar